Saldo Normal Kredit Adalah

Saldo Normal Kredit Adalah

Jenis-Jenis Saldo Normal Akuntansi

Saldo normal akuntansi merupakan kebijakan atau aturan akuntansi yang dapat memperkirakan klasifikasi akun dalam posisi kredit dan debit pada sebuah pembukuan. Ada beberapa jenis saldo normal akuntansi berdasarkan pengelompokkan aturan akuntansi yang ada. Jenis-jenis saldo normal ini akan menjadi penentu dari setiap laporan keuangan.

Pada saldo normal, akun aset biasanya akan lebih banyak ditempatkan di sisi debit. Aset ini bisa berupa harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, baik itu berupa kas, piutang, perlengkapan, persediaan barang, atau sesuatu yang dibayar dimuka. Baik persediaan barang dagang maupun barang baku juga masuk dalam sebuah aset ini. Aset tetap seperti gedung. Tanah, dan juga mesin menjadi salah satu aset besar yang dimiliki perusahaan.

Untuk Mengelompokkan Akun Nominal

Akun nominal merupakan sebuah akun yang terdiri dari pendapatan dan juga biaya atau beban. Pencatatan akun nominal ini berada di sebelah kredit.

E. Saldo Normal Beban

Untuk “Beban” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Laba Rugi” di sisi “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Operasional” pada Kledo. “Beban” atau Biaya merupakan segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan, terutama untuk kegiatan operasional, dalam rangka mendapatkan laba yang ditargetkan.

Sama seperti “Aset” pada “Laporan Neraca“, “Saldo Normal” untuk “Beban” ini berada pada sisi Debit (Dr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Beban” ditandai kepala akun nomor 5 (lima) untuk akun terkait “Harga Pokok Penjualan”, 6 (enam) untuk kelompok akun “Beban Operasional”, dan untuk akun “Beban Finansial” ditandai dengan kepala akun nomor 8 (delapan).

Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 5 (lima), 6 (enam), dan 8 (delapan) ini pada sisi Debit (Dr).

Kategori “Harga Pokok Penjualan” masuk pada “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penjualan ini ditandai dengan kode 5-50xxx.

“Beban Marketing” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Marketing ini ditandai dengan kode 6-6000x.

“Beban Gaji dan Karyawan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Gaji dan Karyawan ini ditandai dengan kode 6-601xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Operasional” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Operasional ini ditandai dengan kode 6-602xx.

“Beban Peralatan Kantor” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Peralatan Kantor ini ditandai dengan kode 6-603xx.

“Beban Sewa” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Sewa ini ditandai dengan kode 6-604xx.

“Beban Penyusutan” masuk pada kategori “Beban”. Di Kledo, kelompok Beban Penyusutan ini ditandai dengan kode 6-605xx.

“Beban Finansial” dan “Beban Pajak” masuk pada kategori “Beban Lainnya”. Di Kledo, kelompok Beban Lainnya ini ditandai dengan kode 8-80xx dan 9-9xxx.

Bagaimana dengan “Beban” dalam keadaan minus? Sama seperti “Aset”, apabila posisi “Saldo Normal” ada di Debit (Dr), berarti saldo atas akun “Beban” tersebut bernilai positif dalam sisi Debit (Dr).

Dengan kata lain, nilai pada Debit (Dr) lebih besar dari Kredit (Cr). Atau jika dikondisikan pada “Beban”, maka transaksi pemasukan yang dicatat pada “Beban” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Beban” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran yang tercatat lebih besar dari transaksi masuk.

Artinya, nilai Kredit (Cr) pada “Beban” lebih besar dari transaksi Debit (Dr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Beban” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan, karena “Beban” yang positif merupakan “Pendapatan” bagi perusahaan. Sama seperti pada akun “Laporan Neraca”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian.

Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Akun-akun bawaan yang disediakan oleh Kledo tetap bisa diatur kok. Akun yang tidak begitu krusial dan tidak pernah digunakan pada sistem Kledo mau dihapus?

Nama akun dan nomor mau diubah dan menyesuaikan COA dari sistem perusahaan yang lama? Kawan Kledo bisa mempelajarinya di artikel ini.

Eh, ada akun yang belum disediakan oleh Kledo, mau ditambahkan? Yuk baca Cara Menambah Akun!

Lho, butuh laporan kepada investor dalam bentuk hardfile? Cetak akun? Tentu bisa dong, baca tutorialnya di sini ya, kawan Kledo!

Ada hal yang masih belum dimengerti atau susah dipahami? Jangan ragu untuk menghubungi Tim Hebat Kledo ya! 🙂

Saldo kredit adalah dana yang dihasilkan dari pelaksanaan penjualan singkat yang dikreditkan ke akun margin klien. Saldo kredit dapat dikontraskan dengan saldo debet dalam akun margin. Saldo kredit pada laporan tagihan adalah jumlah utang penerbit kartu.

Kredit ditambahkan ke akun setiap kali pemilik melakukan pembayaran. Kredit juga mungkin ditambahkan ketika pemilik mengembalikan sesuatu yang dibeli dengan kartu kredit. Selain itu, kredit juga dapat ditambahkan ke akun karena imbalan yang diperoleh atau karena kesalahan dalam tagihan sebelumnya.

Saldo kredit adalah jumlah hasil dari penjualan singkat dan jumlah margin yang diperlukan saat melakukan jual beli saham.

Baca Juga: Apa Itu Saldo Debit?

Dalam short selling, investor pada dasarnya meminjam saham dari broker mereka dan kemudian menjual sahamnya di pasar terbuka. Tujuannya adalah untuk membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah di kemudian hari dan kemudian mengembalikan saham tersebut ke broker, mengantongi kelebihan uang tunai. Ketika saham pertama kali dijual pendek, investor menerima jumlah tunai dari penjualan di akun margin mereka.

Karena saham yang dijual dipinjamkan, dana yang diterima dari penjualan secara teknis bukan milik short seller. Hasil tersebut harus disimpan dalam rekening margin investor sebagai bentuk jaminan bahwa saham dapat dibeli kembali dari pasar dan dikembalikan ke rumah pialang.

Akibatnya, dana tidak dapat ditarik atau digunakan untuk membeli aset lain. Karena risiko kerugian dari short selling tinggi, mengingat harga saham dapat meningkat tanpa batas waktu, short seller diharuskan untuk menyetorkan dana tambahan ke rekening margin sebagai penyangga jika saham meningkat ke titik kerugian bagi perusahaan penjual.

Beberapa broker menetapkan persyaratan margin pada penjualan pendek menjadi 150% dari nilai short selling. Sementara 100% dari nilai ini sudah berasal dari hasil short sale, 50% sisanya harus disiapkan oleh pemegang rekening sebagai margin. Persyaratan margin 150% adalah saldo kredit yang diperlukan untuk menjual sekuritas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami Editor: Fajria Anindya Utami

Saldo normal adalah klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.

lebih mudah saldo normal diterjemahkan dimana suatu traksakasi ditempatkan dalam suatu aku disaat sifat transaksi itu menambah saldo akun tersebut.

Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan saldo normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.

Persamaan dasar akuntansi adalah sebagai berikut

Akun pada sisi pada sisi kiri persamaan memiliki saldo normal debit, sedangkan akun pada sisi kanan memiliki saldo normal kredit.

Saldo normal untuk akun-akun lain diturunkan dari hubungan dengan ketiga akun utama tersebut. Contohnya

Karena laba/rugi merupakan komponen dari modal, maka dapat dianggap bahwa pendapatan berada di sisi kanan persamaan, sedangkan beban berada di sisi kiri.

Berikut saldo normal untuk beberapa akun umum:

Kita semua sudah mengetahui bahwa ilmu akuntansi adalah salah satu ilmu penting yang harus dipelajari dan dipahami, khususnya bagi pemilik bisnis. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah laporan keuangan, pemilik bisnis harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sistem akuntansi sehingga dapat mengetahui asal-usul setiap transaksi untuk menghasilkan laporan keuangan yang sempurna.

Baca juga: Laporan Keuangan adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya

Agar proses pembukuan keuangan dapat dilakukan dengan baik, terlebih dulu kita harus memahami tentang saldo normal akuntansi. Dengan pemahaman yang tepat terkait hal ini, maka akan memudahkan dalam melakukan analisis transaksi dan pembuatan laporan keuangan.

Secara umum, saldo normal akuntansi adalah sebuah kebijakan akuntansi dalam menetapkan prinsip pembukuan dengan berpasangan. Saldo normal diterapkan agar posisi debit dan kredit pada transaksi bisa dicatat sesuai dengan realita.

Saldo normal akuntansi dapat menjadi insight atau wawasan bagi pemilik perusahaan untuk menetapkan sebuah kebijakan kedepannya. Oleh karena itu, mengisi saldo normal adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan, dalam posisi kredit atau debit sesuai prinsip akuntansi.

Baca juga: Insight adalah Kunci Memahami Perilaku Konsumen. Apa Iya?

Dengan demikian sebagai pebisnis yang memiliki penghasilan atas penjualan perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang hal ini, dimulai dari mengetahui saldo normal penjualan ataupun saldo normal pendapatan diterima dimuka.

Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta contoh saldo normal akuntansi.

Sebagai Penentu antara Saldo Debit dan Kredit

Dalam sistem akuntansi terdapat dua hal yang menghasilkan keseimbangan dalam laporan keuangan, yaitu debit dan kredit. Kedua hal tersebut yang akan menunjukkan posisi aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan yang lainnya.

Setelah mengetahui posisi setiap akun dalam debit dan kredit, pemilik usaha juga dapat memahami mekanisme debit dan kredit. Mendebit berarti melakukan sebuah pencatatan dalam akuntansi berupa transaksi di sebelah kiri sesuai dengan akun yang bersangkutan. Sedangkan, mengkredit merupakan melakukan pencatatan dalam akuntansi di sebelah kanan.

Untuk Mengelompokkan Akun Riil

Dalam akuntansi, akun riil meliputi harta atau aktivitas seperti perlengkapan, peralatan, dan sejenisnya. Saat akun riil bertambah, maka akan ditempatkan di Debit. Ketika akun riil mengalami pengurangan, akun akan ditulis di Kredit.

Saldo Normal Pendapatan

Pendapatan akan menambah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, dalam saldo nominal, pencatatan pendapatan berada di sebelah kanan. Pendapatan bisa berupa sejumlah uang yang diterima karena aktivitas penjualan barang maupun jasa.

C. Saldo Normal Ekuitas

“Ekuitas” menjelaskan posisi atau kelompok akun pada “Laporan Neraca” di sisi “Liabilitas dan Modal” pada Kledo. Modal atau Ekuitas merupakan setoran kekayaan (sumber ekonomi perusahaan) yang berasal dari pemilik kepada perusahaan dan dapat dihitung dalam satuan moneter. Tentu saja bukan hanya sekedar “Ekuitas”, tetapi juga keseluruhan akun yang termasuk kelompok “Ekuitas”. Sama seperti “Liabilitas”, “Saldo Normal” untuk “Ekuitas” ini berada pada sisi Kredit (Cr). Di Kledo, pada bagian “Saldo Awal”, akun dengan kelompok “Ekuitas” ditandai kepala akun nomor 3 (tiga). Pada intinya, ketika mengisikan “Saldo Awal”, masukkan nominal positif untuk akun dengan kode 3 (tiga) ini pada sisi Kredit (Cr).

Kategori “Ekuitas” masuk pada “Ekuitas”. Di Kledo, “Ekuitas” ditandai dengan kode 3-30xxx.

Bagaimana dengan “Ekuitas” dalam keadaan minus? Apabila posisi “Saldo Normal” ada di Kredit (Cr), berarti saldo atas akun “Ekuitas” tersebut bernilai positif dalam sisi Kredit (Cr).

Dengan kata lain, nilai pada Credit (Cr) lebih besar dari Debit (Dr). Atau jika dikondisikan pada “Ekuitas”, maka transaksi terkait pemasukan yang dicatat pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi pengeluaran.

Sebaliknya, nilai “Ekuitas” negatif menandakan bahwa transaksi pengeluaran lebih besar dari transaksi masuk. Artinya, nilai Debit (Dr) pada “Ekuitas” lebih besar dari transaksi Credit (Cr). Hal tersebut menyebabkan nilai “Ekuitas” menjadi minus.

Dalam ilmu akuntansi, keadaan itu tidak dibenarkan. Bisa jadi, ada salah pencatatan. Kemungkinan lainnya memang perusahaan kawan Kledo sedang dalam keadaan tidak baik.

Sama seperti “Aset” dan “Liabilitas”, apabila ditemukan salah catat, kawan Kledo harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian pada Kledo bisa dibuat melalui fitur “Jurnal Umum” pada menu “Akun”. Tutorial terkait penambahan “Jurnal Umum” bisa kawan Kledo baca pada di sini ya!

Untuk Memudahkan Membaca Aset dan Kewajiban

Sebuah perusahaan pastinya memiliki banyak aset dan kewajiban. Ketika akun aktiva berada di sebelah kiri, tentunya hal itu menandakan bahwa keuangan perusahaan aman. Namun, ketika ternyata aktiva berada di kredit, hal ini menandakan terjadi minus dalam kondisi keuangan.

Baca juga: Apa Sih SPT Tahunan dan Kenapa Harus Melaporkannya?

Saldo Normal Liabilitas dan Ekuitas

Secara umum, akun liabilitas (kewajiban) dan juga ekuitas (modal) akan berada di sebelah kanan atau kredit. Oleh karena itu, biasanya jumlah kredit akan lebih tinggi daripada jumlah debit. Ketika terdapat dalam sisi debit, artinya keuangan perusahaan sedang tidak dalam kondisi yang sehat.

Kewajiban merupakan sejumlah utang yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain. Lain halnya dengan modal yang menjadi sebuah kekayaan yang digunakan perusahaan saat membangun sebuah usaha.

Fungsi Saldo Normal Akuntansi

Salah satu fungsi dari saldo normal dalam akuntansi adalah untuk memudahkan ketika membuat laporan keuangan. Selain itu, berikut beberapa fungsi saldo normal akuntansi, di antaranya: